Panorama Desa wisata Banjarejo, Gabus, Kabupaten Grobogan

March 24, 2017
Bupati Grobogan Sri Sumarni (dua dari kanan) memamerkan fosil saat peresmian Desa Banjarejo, Gabus, kemarin. 



Banjarejo – Desa Banjarejo, Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah resmi menjadi "Desa Wisata Grobogan". Sebab, Desa Banjarejo tersebut memiliki berbagai potensi wisata. Terutama benda-benda purbakala dan cagar budaya. Sehingga cocok dijadikan desa wisata sejarah.

Hal ini yang mendasari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan meresmikan desa tersebut menjadi desa wisata kemarin. Peresmian sendiri, digelar di Balai Desa Banjarejo dengan dihadiri Bupati Grobogan Sri Sumarni.

Hadir pula Wakapolres Grobogan Kompol Wahyudi, Pasi Pers Kodim Kapten Inf Banurjan, Ketua DPRD Grobogan Agus Siswanto, dan perwakilan forum komunikasi pimpinan daerah (forkopinda). Selain itu, juga dihadiri sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Gabus, dan kepala desa se-Kecamatan Gabus.

Peresmian tersebut ditandai dengan pemukulan drum oleh Bupati Grobogan Sri Sumarni. Kemudian dilanjut dengan pemukulan klotekan lesung oleh jajaran forkopinda. Bupati juga turut meramaikan acara dengan menyanyikan lagu Jawa ‘Caping Gunung’ yang diiringin klotekan lesung oleh para ibu.

“Desa Banjarejo ini sangat luar biasa dalam potensi wisatanya. Di antaranya potensi wisata sejarah, karena memiliki fosil dan artefak, sendang lumpur, sumur minyak tua peninggalan Belanda, dan sendang Biru. Semua potensinya ini, memang layak dipromosikan untuk mendatangkan wisatawan,” ujarnya.

Desa seluas 1.320 hektare ini, memang banyak ditemukan fosil fauna seperti kerang, siput, bulu babi, hiu, buaya, kuda sungai, badak, banteng, kerbau, rusa, antelop, dan gajah purba.

Selain itu, ada penemuan peninggalan masa Hindu-Budha seperti lesung, pipisan (batu penggiling beserta landasannya), yoni, peti mati kayu, uang kepeng Cina, perhiasan emas, fragmen guci, keramik, dan tembikar. Tak hanya itu, juga ada penemuan struktur bata di Dusun Medang yang diperkirakan peninggalan kebudayaan pada masa Islam.

“Penemuan tersebut tidak ditemukan di desa lain di Grobogan. Sehingga Desa Banjarejo layak dijadikan andalan pariwisata Grobogan. Terutama wisata sejarah. Masyarakat desa beserta pemkab akan berjalan selaras, agar desa wisata ini mampu dilirik wisatawan dari luar kota maupun luar negari,” harapnya.

Adanya wisata ini, juga akan berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat setempat. Serta mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat. “Selain itu, untuk mendukung adanya desa wisata ini, pemkab juga akan menyiapkan sarana dan prasana (sarpras) pendukung. Terutama akses jalan menuju lokasi wisata,” ujarnya. (Red-HG99/RK).

Artikel Terkait

Previous
Next Post »